Secara usia, Gereja Methodist Indonesia yang kita cintai ini, seharusnya telah menjadi gereja yang mandiri dan menghasilkan buah yang lebat dan baik. Tetapi sepertinya kita justru tidak melakukan apa-apa,  kita bagaikan aliran sungai yang terus mengalir karena mengikuti struktur tanah yang berbentuk lembah, jika tidak, kita berhenti membentuk danau yang nampaknya tenang damai dan asri, namun itu hanya sebuah ilusi saja, tak benar dan tak berdampak.  Rasul Paulus menyapa kita dengan Firman Tuhan, bunyi: “…Kamu telah belajar mengenal Kristus. Karena kamu telah mendengar tentang Dia dan menerima pengajaran di dalam Dia menurut kebenaran yang nyata dalam Yesus, yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan  manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya  yang menyesatkan, supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu “. Sebuah nilai yang harus kita miliki dalam memaknai semangat revitalisasi, bahwa kita harus mengalami pembaharuan dalam roh dan pikiran. Jika kita tidak diperbaharui, maka kita hanya dapat memikirkan diri kita, apa yang penting untuk diri kita dan bagaimana diri kita.  Tumpul secara rohani tidak dapat membedah dan memahami pikiran Tuhan dan rancangan Tuhan bagi gereja ini.  Kita tidak peka dan buta dalam hal-hal rohani, sehingga tindakan kitapun tidak arif dan bijaksana.

Yang pertama dan yang sangat penting kita lakukan dalam memaknai semangat revitalisasi ini adalah  membangkitkan nilai kerohanian dan semangat kerohanian kita bersama. Jika hidup kerohanian kita gersang, maka pikiran dan tindakan kita akan kosong,  tidak akan berdampak, semua akan berlalu tanpa manfaat.  Firman Tuhan ini mengingatkan kita bahwa pengajaran  Kristus-lah  yang menjadi pegangan dan pedoman hidup bagi kita, agar kita dapat mengalami pembaharuan dalam roh dan pikiran. Dengan pengajaran Kristus itu, kita dapat membentengi diri kita, dari berbagai tindakan dan perilaku hidup yang tidak benar.     

Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus, tak mudah kita melalui perjalanan hidup sepanjang tahun 2018, tetapi harus di akui  dengan jujur bahwa Tuhan sangat peduli dengan kita. Tak satupun pengalaman hidup itu berlalu tanpa pertolongan Tuhan. Semua yang terjadi dalam hidup kita atas sepengetahuan Tuhan.  Pertolongan Tuhan yang telah kita rasakan itu, adalah kekuatan bagi kita untuk bertumbuh serta memperbaharui kita dalam roh dan pikiran. 

Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan kita Yesus Kristus, tahun ini dan tahun depan yang akan kita jelang adalah tahun politik. Tahun politik yang dinamikanya penting dimaknai secara arif dan bijaksana. Sebagai warga Negara kita haruslah menjadi warga Negara yang patuh kepada aturan Negara kita. Dan sekaligus sebagai orang Kristen, maka kita harus memakai kesempatan menggunakan hak politik kita dengan takut akan Tuhan. Tak tertutup kemungkinan kita ikut dan terlibat secara langsung dalam berpolitik, maka untuk itu, nilai-nilai kehidupan yang positiflah harus

kita praktekkan. Nilai hidup sebagai garam dan terang dunia, hendaklah mewarnai perilaku politik kita, baik dalam pemilihan Presiden dan wakil presiden, maupun dalam pemilihan anggota legislatif.  John Wesley memberikan penolong dan nasehat tentang pemilihan umum:

  1. Untuk memilih tanpa bayaran atau hadiah, orang kita anggap paling layak untuk dipilih.
  2. Untuk tidak mengatakan hal-hal yang jahat tentang orang yang bukan pilihan kita.
  3. Untuk tetap menjaga semangat persatuan diantara mereka, meski berbeda pilihan, sehingga pertentangan tidak semakin meruncing.

Keterlibatan kita hendaknya memberi kontribusi positif, kita ikut menyukseskan pemilu untuk kemajuan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai ini. 

Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus, dengan iman dan penyerahan diri kepada Tuhan Yesus Kristus, marilah kita sambut dan jalani kehidupan di tahun 2019 ini. Tentunya dinamika kehidupan akan berbeda, maka penting kita membekali diri dengan Firman Tuhan.  Kolose 3:17, berkata : “dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita”.

Terima kasih kita ucapkan kepada tim penyusun almanak GMI tahun 2019, rahmat Allah yang luar biasa kiranya melingkupi kehidupan saudara sekalian. Tuhan menghendaki perbuatan yang mendatangkan kebaikan. Almanak ini menjadi pedoman bagi kita semua dalam pelayanan dan kehidupan setiap hari.

Tuhan Yesus memberkati.  Shalom.

 

Selamat Natal 25 Desember 2018

&

Selamat Tahun Baru 01 Januari 2019

Dewan Bishop  Gereja Methodist Indonesia

          Pimpinan                                                 Pimpinan

Gereja Methodist Indonesia Wilayah 1         Gereja Methodist Indonesia Wilayah 2

     

Bishop KW. Sinurat, S.Th., M.Pd          Bishop Sabam Lumbantobing, MA